Di Bumi yang
sedemikian luas, yang menawarkan beragam pengalaman, ternyata ada ratusan ribu,
bahkan jutaan orang yang memilih mengurung diri di dalam rumah, hingga puluhan
tahun lamanya. Menjadikan kamar sebagai dunianya. Mereka menarik diri dari
lingkungan, atau dalam Bahasa Jepang:hikikomori.
Hikikomori adalah salah satu fenomena sosial yang sudah dan sedang
terjadi di Jepang yang sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan pemerintah
Jepang karena lebih dari sejuta remaja Jepang pernah melakukan hikikomori.
Hikikomori adalah perilaku mengisolasi diri di dalam kamar dan
menghilang dari aktifitas sosial di dunia nyata selama lebih dari satu tahun.
Dengan demikian, para pelaku hikikomori, yang umumnya masih remaja, melakukan
semua aktifitasnya di dalam kamar, atau paling jauh di dalam rumah.
Lantas bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhannya. Biasanya
hikikomori akan keluar sebulan sekali untuk membeli perlengkapan “mengurung
dirinya, mereka tetap mendapat uang dari orangtua, bahkan terkadang mereka
memaksa orangtua untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hal yang
terekstrim adalah ada juga hikikomori yang menculik gadis kecil untuk
“disimpan” sebagai “teman” di kamarnya. mereka mungkin akan melepaskan gadis
tersebut kalau mereka ingin, atau gadis itu harus mencari jalan keluarnya
sendiri, atau dia tidak akan pernah bisa keluar lagi.
Ada banyak alasan yang jadi latar belakang mengapa seseorang
menjadi Hikikomori. Keinginan untuk keluar rumah, kemarahan pada masyarakat dan
orangtua, sedih karena berada dalam kondisi ini, takut akan apa yang akan
terjadi di masa depan, dan iri dengan orang-orang yang menjalani kehidupan
normal — semua campur aduk”. Sementara, Darren, asal London mengaku tak punya
harga diri, kepercayaan diri, dan tak punya teman. Masalah yang menderanya
sejak sekolah dasar.Salah satu faktor penyebab dari semakin maraknya hikikomori
adalah faktor teknologi, di mana kecanggihan teknologi, terutama kemudahan
dalam akses internet, telah menyebabkan banyak remaja mengalami ketergantungan
teknologi yang keblabasan. Semua aktifitas pertemanan dilakukan di dunia maya.
Bahkan untuk berbelanja pun dilakukan secara online. Dengan demikian,
boleh dikatakan bahwa remaja Jepang yang melakukan hikikomori adalah
remaja yang anti sosial.
Mungkin
orang akan menganggap hikikomori itu sama dengan otaku. Namun sebenarnya
berbeda. otaku adalah orang yang memiliki minat atau hobi yang berlebihan
sehingga mereka mengabaikan kegiatan yang lain, tapi mereka masih berinteraksi
dengan keluarga atau tenar di dunia nyata. Seperti penggemar komik yang
berlebihan, atau orang yang suka dengan model kit secara berlebihan. Namun
semua hikikomori itu otaku, karena pelarian dari beban mereka adalah dengan
memfokuskan diri pada hal yang mereka sukai agar mereka tidak teringat akan
sakitnya pergaulan sosial itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar