Instrumen ke-3 ini masih termasuk dalam golongan kelompok pertama, yang diberi nama Gangguan Schizotypal Personality Disorder. Gangguan kepribadian Schizotypal ditandai oleh seseorang yang memiliki kesulitan besar dalam membangun dan mempertahankan hubungan dekat dengan orang lain. Gangguan ini memiliki pola berpikir yang tidak baik, memiliki keyakinan konvensioanl, berperilaku aneh entah dalam bicara dan bertindak, sehingga merusak komunikasi dan interaksi sosial. Gangguan ini hampir sama dengan gangguan Schizoid dimana beberapa cirinya:
- Mereka cenderung terisolasi secara sosial
- Mengalami kecemasan dalam situasi sosial
- Menjaga jarak emosi, sehingga mereka pun merasa tidak nyaman dalam membangun hubungan sosial.
- Memiliki pembicaraan yang kurang jelas, berputar-putar, samar-samar, bahkan bisa sangat rumit.
- Perilaku atau penampilan yang aneh dan eksentrik
- Secara
khusus, orang-orang dengan gangguan ini menunjukan masalah dalam
kemampuan untuk menahan atensi (perhatian) dalam tugas-tugas kognitif,
sebagaimana penurunan perhatian yang sama terlihat pada orang-orang
schizopherenia (Bergman dkk., 1998).
Bedanya adalah saat anak-anak, orang-orang
dengan gangguan ini memiliki karakteristik pasif, dan terlalu sensitive
bahkan bisa dibilang hypersensitive terhadap kritik (Olin dkk., 1999).
Menurut Beck dan Freeman penderita gangguan ini tampak ganjil dalam
berpikir, dan dapat dibagi dalam empat kategori.
1. Paranoia
(spiciousness): bersifat paranoid dan selalu mencurigai. Kategori ini
hampir sama dengan gangguan paranoid,
dimana orang-orang ini menggangap orang lain sangat curang dan memusuhi,
sehingga banyak kecemasan-kecemasan darurat yang mereka miliki berasal
dari sifat paranoid ini.
2. Referensi
ide (idea of reference). Kategori ini meyakini bahwa kejadian-kejadian
yang ada disekitarnya itu berkaitan dengan mereka.
3. Keyakinan
aneh dan pemikiran-pemikiran magis (Odd beliefs and magical thinking).
Dalam diri penderita ini meyakini dan mempercayai bahwa orang lain
mengetahui apa yang mereka pikirkan.
4. Ilusi
(illusions) yang merupakan halunisasi yang singkat. Contohnya bila
mereka melihat gambar orang-orang dalam kertas gambar dan mereka merasa
gambar itu hidup dan bergerak. Perbedaan antara ilusi dan halusinasi
adalah
- Halunisasi: persepsi yang tidak berobyek
- Ilusi: Persepsi yang salah atau obyek.
Kesimpulannya adalah penderita
gangguan ini memiliki respon-respon emosional yang tidak pantas atau
bahkan tidak menunjukan respon emosi atas apa yang orang lain katakana
atau bukan.
Gangguan Schizoid
Personality Disorder adalah gangguan yang dapat ditularkan atau
disebarkan secara genetis (Nigg & Goldsmith, 1994).
Penelitian-peneletian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan faktor
keturunan (genetis) dilakukan melalui sejarah keluarga, adopsi, dan anak
kembar. Gangguan ini seringkali dianggap sebagai taraf sedang dari
skizopherenia, yang disebarkan atau ditularkan melalui mekanisme
genetis, sama seperti yang terjadi pada schizopherenia. Orang
dengan gangguan Schizotypal, seperti pasien dengan skizofrenia, mungkin
cukup sensitif terhadap kritik interpersonal dan permusuhan, dan
sekarang ada bukti yang menunjukkan bahwa gaya pengasuhan, pemisahan
awal, dan penelantaran anak usia dini dapat mengarah pada perkembangan
sifat schizotypal.
Kecenderungan orang
dengan gangguan ini adalah mencari pengobatan hanya untuk gejala yang
terkait dengan gangguannya seperti kecemasan, depresi bukan untuk
penyembuhan gangguannya, sedangkan untuk
membuat diagnosis gangguan kepribadian schizotypal harus dibuat oleh
seorang profesional kesehatan mental dengan membandingkan gejala dan
riwayat hidup keluarganya. Butuh waktu yang lama dan dukungan keluarga untuk melakukan pengobatan terhadap pribadi Schizotypal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar